Yesaya 61:1-5,
”Roh Tuhan ALLAH ada padaku ,oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, 2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, 3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. 4 Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad 4 , dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. 5 Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.”
Yesaya adalah pasal yang menginspirasi kelahiran Cornestone Foundation. Pasal ini berbicara tentang munculnya bangsa Israel di masa Kerajaan Seribu Tahun. Tetapi hal, hal tersebut di mulai dalam kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus, dan diawali dengan peristiwa pengurapan Yesus di Sungai Yordan. Roh Tuhan merupakan Roh pertama daro ketujuh Roh Tuhan yang dijelaskan kepada dalam Yesaya 11:2. Ketujuh Roh tersebut diwakili oleh Kaki Dian yang ada di tengah-tengah Kemah Musa, yang terdiri dari tujuh lampu. Secara khusus, Tuhan diurapi untuk memberitakan Injil kepada orang yang lemah, miskin, lembut atau rendah hati. Seperti tertulis dalam :
Mazmur 25:9 TB,
“Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang
Lalu Tuhan Tuhan diutus untuk merawat orang-orang yang remuk hati, dan menyembuhkan yang sakit dengan air anggur dan minyak urapan. Betapa besar kebutuhan akan hal ini pada masa kini, dimana dari salah satu dari dua pernikahan berakhir dengan perceraian. Hati yang hancur semakin banyak terjadi dengan adanya ana-anak lelaki dan perempuan dari pernikahan tersebut jatuh ke dalam dosa yang masih sangat belia. Tuhan diutus untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, untuk memutuskan belengu-belenggu dosa, dan mengeluarkan mereka dari penjaea-penjara sehingga mereka dapat menikmati kemerdekaan yang dimiliki oleh anak-anak Allah.
Pernyataan dalam ayat ke dua di kutip Kristus dalam :
Lukas 4:17-19 TB,
“Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Selanjutnya Tuhan Yesus berkata, “Tahun rahmat Tuhan” adalah zaman Kristus ada, dan “hari pembalasan Allah” sudah pasti adalah Masa Kesukaran Besar. Mereka yang telah meratap oleh karena segala dosa dan kebengisan yang telah dilakukan (Yehezkiel 9:1-6), dan juga dalam gereja pada akhir zaman, akan dihiburkan pada akhir dari Masa Kesukaran Besar.
Selanjutnya fokus misi tersebut kami tuangkan dalam bentuk action plan dengan mendirikan Cornerstone Home (sejak Tahun 2009), beberapa bulan setelah Cornerstone Church didirikan pada tanggal 03 mei 2023. Cornerstone Home adalah sebuah “rumah pelatihan” bukan panti asuhan, sebab itu kami mempercayai bahwa setiap anak-anak telah diciptakan secara unik dan mereka perlu dilatih untuk bangkit menjadi pemimpin yang dirapi Tuhan.
Mereka yang ditampung di Cornerstone Home adalah anak-anak yang berasal dari keluarga-keluarga yang kurang mampu, yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Kami menampung mereka dan mengasramakan mereka dari usia Kindergartden sampai dengan usia Mahasiswa. Anak-anak disatukan dalam satu asarama, dengan tanpa cares giver dari luar, tetapi kakak-kakak senior, yaitu students STTI-C yang dilatih, dimentoring untuk menjadi kakak pembina.
Semua pelajaran Teologia yang telah mereka terima di kampus diaplikasikan secara praktis dalam bentuk pengembalaan terhadap adik-adik mereka, sehingga mereka dilatih untuk menjadi pemimpin di masa depan dengan pelatihan yang rill. Sebagai sebuah rumah pelatihan kepemimpinan aktivitas anak-anak Cornerstone Home disamping mereka bersekolah atau kuliah, maka mereka wajib untuk mengisi jadwal doa per hari di Menara Doa, membaca Firman dan juga mereka dilatih dalam kedisplinan untuk membersihkan masing-masing area Cornerstone Home.
Berdiri sejak Tahun 2009, maka Cornerstone Home telah berhasil menamatkan 4 anak dari tingkatan pendidikan SMA dan 8 anak dari kampus Sekolah STTI-C. Dari 4 anak lulusan SMA, dua orang kini bergabung sebagai Church full time staff dan 8 anak dari STTI-C, 6 orang bergabung sebagiChurch Full time staff, dan dua orang diutus kembali ke Gereja lokal mereka di Kalimantan Barat dan Maluku yaitu di Kodya Ambon. Anak-anak Cornerstone Home sangat bertalenta, semua mereka melayani Tuhan sebagai pelayan Tuhan di Cornerstone Churh sesuai dengan talenta mereka masing-masing.
Click Button for More Information About This Project!