Sesuai dengan tradisi abad ke-13, Nabi Samuel memimpin universitas pertama di dunia, yang terdiri dari “putra para nabi”. Diselenggarakan di perguruan tinggi di Betel, Kiryat-Sefer, dan Kiryat-sannah (2 Raja-raja 2:3-5). Para Bapa Puritan dari Universitas Harvard menerimanya tanpa kritik. Faktanya, Nathaniel Rogers menyebutkan tradisi ini dalam pidato perpisahannya di Harvard Commencement pada 1652. Di zaman yang lebih moderen, Universitas Paris (Sekolah Pertama Gereja) merupakan teladan yang dijadikan model oleh semua universitas besar dunia, seperti Oxford, Cambridge,
dan Harvard. Universitas Paris didirikan oleh Gereja, dan semua Master dan Sarjana merupakan imam atau calon imam. Sebagian besar universitas abad pertengahan memiliki tujuan yang jelas karena mereka berusaha melatih mahasiswa untuk pelayanan, dan melalui Reformasi, tujuan ini dianggap sebagai fungsi yang tepat dari sebuah universitas. Dalam konsepsi Universitas Paris, tidak ada tanah atau bangunan yang termasuk ke dalam Universitas. Pengajaran dilakukan di berbagai gereja (St. Julius le Paurve di Paris; St. Mary the Virgin di Oxford; Great St. Mary’s di Cambridge).
Di Eropa abad pertengahan, perguruan tinggi merupakan perusahaan yang didirikan di dalam universitas untuk menyediakan tempat dan penginapan untuk kelompok-kelompok kecil mahasiswa. Akan tetapi, pada 1600-an, perguruan tinggi ini telah mengambil tanggung jawab pengajaran, dan universitas memberikan gelar kepada mereka yang telah memenuhi persyaratan dengan memuaskan. Salah satu perjuangan besar yang terjadi selama berabad-abad yaitu antara mereka yang mendukung seni liberal dan filsafat dengan orang-orang Kristen yang taat, yang dengan cepat menunjukkan bahwa Aristoteles, bapak filsafat, adalah seorang pagan. (Aliran kepercayaan Paganisme) Orang-orang Kristen yang taat ini tidak melihat alasan untuk memasukkan ajarannya ke dalam kurikulum mereka.
Tujuan Sekolah Tinggi Teologia Cornerstone (STTI-C) yaitu: untuk memasukkan pengetahuan tentang Yesus Kristus, untuk mengajar dan menafsirkan Alkitab di bawah naungan Roh Kudus yang Terberkati untuk memuliakan Allah Bapa, dan untuk mengetahui dan mengajarkan jalan-Nya setiap saat.
Tuhan telah membangkitkan (STTI-C) untuk menjadi perpanjangan dari Zion Christian University (USA) untuk menyebarkan visi Zion. Dengan kasih Tuhan, kami berusaha untuk menyampaikan visi ini kepada semua mahasiswa kami. Oleh karena itu, kami, mengajukan kurikulum untuk mengajarkan jalan-jalan Bukit Sion rohani, yaitu jalan Tuhan yang Kudus sebagaimana yang dinyatakan dengan jelas oleh Alkitab. Tujuan kami yaitu untuk memberikan pendidikan yang sangat baik di bidang karakter, kemampuan (terkait dengan Alkitab), dan produktivitas, mendorong students untuk menjalani kehidupan yang sangat produktif dan terarah dengan memenuhi kehendak Tuhan untuk hidup mereka.
Kerinduan dari Zion STTI-C adalah: untuk memberikan visi kerohanian kepada semua student kami melalui pembelajaran kami. Yang Pertama, kita perlu menyadari bahwa Tuhan ingin menanamkan visi ini di dalam diri semua umat-Nya.
Habakuk 2:2 berkata,
“Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.”
Kita semua membutuhkan sebuah visi yang jelas, yang diberikan Tuhan untuk mencapai tujuan Tuhan dalam hidup kita. Oleh karena itu, visi kerohanian seseorang sangat penting. Di hari-hari terakhir ini kita hidup di akhir zaman yang di sebutkan dalam Alkitab . Gunung Sion juga sering di sebutkan. Dan Hampir semua janji Allah yang akan datang di akhir zaman yang terdapat di Gereja berhubungan dengan Gunung Sion. Gunung Sion adalah: Tujuan akhir gereja Yesus Kristus seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam :
Ibrani 12:22:
“Tetapi kamu telah sampai ke Gunung Sion…”
Secara geografis, Gunung Sion terletak di bagian tenggara kota Yerusalem. Pada zaman kuno itu disebut kota Daud. Namun, ini bukan gunung yang secara fisik yang kita bicarakan, tetapi apa yang di lambangkan untuk setiap orang yang percaya dalam roh.
Untuk mendapatkan pemahaman tentang perjalanan kerohanian yang kita, sebagai orang percaya harus jalani, kita perlu mempelajari perjalanan bangsa Israel dari Mesir, melewati Laut Merah, ke Gunung Sinai, melalui Padang Gurun, melewati Sungai Yordan, ke Tanah Perjanjian, dan akhirnya ke Gunung Sion. Perjalanan sejarah yang dilakukan ribuan tahun yang lalu ini adalah sejenis perjalanan rohani kita sebagai orang percaya dari bumi ke surga, dan dari bayi yang baru lahir di dalam Kristus hingga menjadi ayah dan ibu yang dewasa dalam iman.
Banyak orang percaya dan bahkan Gereja merasa puas dengan keadaan kerohanian mereka saat ini dan tidak mengalami kemajuan dalam perjalanan kerohanain mereka. Bahkan sebagaimana bangsa Israel tidak berhenti, tetapi melanjutkan perjalanan mereka, demikian pula kita dipanggil untuk terus berjalan bersama Tuhan sampai kita mencapai Gunung Sion. Kita harus terus mendapatkan kesempurnaan dari apa yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Kami percaya Tuhan ingin melahirkan visi ini di hati setiap orang percaya. Tanyakan pada diri Anda dengan pertanyaan ini: “Di mana saya dalam perjalanan kerohanian saya, dan apa visi saya?” Apakah Anda terus maju menuju tanda panggilan tinggi di dalam Kristus Yesus, atau Sudakah Anda berhenti di tengah jalan? Apakah Anda puas di mana Anda berada?
STTI-C didedikasikan untuk mengejar panggilan yang tinggi dan kudus. Mintalah Tuhan untuk menyatakan yang terbaik dari Tuhan untuk hidup Anda. Doa kami adalah bahwa di mana pun Anda berada dalam perjalanan Kristen Anda, Tuhan akan menempatkan visi progresif baru di hati Anda dan bahwa Anda akan terus berjalan bersama Yesus. Mahasiswa yang terkasih, jika Anda akan memberikan kesempatan kepada STTI-C, hak istimewa untuk memperluas pendidikan Anda, kami akan berusaha untuk memberikan visi kerohanian ini ke dalam hidup Anda.
Tujuan kami adalah untuk mendorong studenst mengejar kedewasaan rohani dengan mengajarkan kebenaran firman Tuhan, mempromosikan dan mengadopsi visi surgawi,
berusaha untuk mengembangkan karakter yang beriman, dan berusaha mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang dapat di pakai Tuhan untuk kemuliaan-Nya. Ayat tema dari STTI-C adalah :
Yohanes 8:32,di mana Yesus mengatakan,
“Kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Program gelar lembaga ini dirancang terutama untuk panggilan pelayanan.
TTI-C didedikasikan untuk mengajarkan kebenaran Firman Tuhan yang memperbaharui pikiran dan mengubah hati. Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa takut akan Tuhan adalah awal kebijaksanaan dan berdasar dari Alkitabiah bahwa STTI-C mengajarkan mua mata pelajaran. Pendidikan bukan hanya mengajarkan untuk mempengaruhi pikiran tetapi juga mempengaruhi kehidupan setiap siswa. Telah dikatakan bahwa, “Ajaran yang akan menentukan nasib Anda.”
Karena itu, STTI-C berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik yang menghormati Tuhan dan memimpin student di jalan Allah serta menuju takdir yang memuliakan nama kudus-Nya. Doa kami semoga Tuhan menjaga STTI-C tetap benar dan setia pada jalan dan pimpinan-Nya serta menggunakan STTI-C untuk mempersiapkan banyak orang untuk menjalani kehidupan guna mengabdi pada panggilan-Nya.
Salah satu aspek terpenting dari perguruan tinggi atau universitas adalah kurikulumnya. Bahkan yang lebih penting dari bagaimana kita mengajar adalah apa yang kita ajarkan. Dalam Matius 5:19, Tuhan Yesus Kristus mengungkapkan pentingnya apa yang kita lakukan dan apa yang kita ajarkan kepada orang lain untuk dilakukan. Guru, mentor dan pendidik bertanggung jawab atas apa yang mereka ajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, dengan rahmat Tuhan, kami harus selalu berusaha untuk mengajar dan menyampaikan Firman Tuhan yang suci, tidak dipalsukan dan murni. Kata “kurikulum” dalam bahasa Latin mengacu pada pembelajaran yang memiliki akhir dan tujuan yang jelas. Secara harfiah berarti “menjalankan.”
Habakuk 2:2 berkata,
“… Tulislah penglihatan itu, ukirkanlah itu pada loh – loh supaya orang sambil lalu dapat membacanya.”
Melalui kurikulum kami, kami menempatkan visi dan tujuan sebelum student kami diyakinkan dengan Kristus dan dipenuhi dengan pengetahuan tentang Firman-Nya dan kuasa serta urapan dari Roh Kudus. Tidaklah cukup untuk mengetahui Firman Tuhan; kita harus mempraktikkan dan mencerminkan keindahan dan sifat Kristus dalam segala hal yang kita lakukan. Ini adalah tujuan dari kurikulum kami.
Click Button for More Information About This Project!